Kabupaten Lampung Selatan memiliki banyak objek wisata, selain pantai juga terdapat lokasi pemandian air panas, salah satunya adalah
Way Panas Bumi Natar. Sumber Way Panas Bumi atau mata air panas bumi berada di areal tanah seluas sekitar 3,8 Ha di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Kabupaten lampung Selatan. karena lokasinya berada di Desa Merak Batin, Pemandian Way Panas Bumi kini juga dikenal sebagai destinasi
Wisata Pemandian Air Panas Merak Batin Natar.
|
Air Panas di Pemandian Way Panas Bumi Natar dipercaya berkhasiat mengobati penyakit.
Foto: lampung tribunnews, way panas, d'laiqa arena |
Berjarak sekitar 20 Km dari Kota Bandar Lampung,
Pemandian Air Panas Way Panas Bumi dapat dicapai dalam waktu sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Lokasinya jika dari bandar Lampung berada di sisi kanan jalan Lintas Sumatera.
Pemandian Way Panas Bumi Berkasiat Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Pemandian air panas
Way Panas Bumi merupakan
tempat wisata pemandian air panas yang unik, sebab lokasinya tidak berada disekitar pegunungan seperti sumber air panas pada umumnya. Selain itu air panas di Way Panas Bumi juga tidak mengandung belerang seperti pemandian air panas pada umumnya.
Destinasi
wisata pemandian air panas di Merak Batin ini juga dipercaya menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti : gatal-gatal dan penyakit kulit, stroke, asam urat, rematik, kencing manis, hingga ambeien. Mereka yang mengharapkan kesembuhan di
Way panas Bumi Merak Batin, datang dan kemudian cukup duduk berendam di kolam-kolam air panas yang tersedia. Selain dipercaya mengobati aneka penyakit, berendam di air hangat Way panas Bumi juga dapat menghilangkan pegal-pegal, rasa capek dan lelah. Setelah berendam di kolam air hangat Way Panas Bumi, biasanya tubuh yang tadinya lelah akan kembali segar.
Sedang berkunjung ke Lampung dan ingin melepas lelah di Pemandian Air Panas Way Panas Bumi Natar ? Gunakan saja jasa
Elora Tour & Adventure dengan
Paket City Tour Bandar Lampung.
Kalau berwisata ke Way Panas Bumi Natar, kita juga bisa sekalian berkunjung ke salah satu destinasi tour wisata di Lampung Selatan, yaitu:
Sentra Kerajinan Gerabah.
Tidak hanya warga Lampung yang datang untuk menyembuhkan penyakitnya, namun banyak pula pengunjung datang dari luar Provinsi Lampung. Sudah banyak masyarakat yang mengaku merasakan manfaat kesehatan dari sumber air panas bumi miliki keluarga Jayataruna tersebut.
"Ini bukan air panas biasa. Ini tentu ada rahasia misteri dibalik karunia yang diberikan Tuhan," ujar Haji Dadang, salah seorang pengunjung yang berasal dari Banten, Jawa Barat.
Saat akhir pekan, jumlah pengunjung yang datang ke Way panas Bumi dapat mencapai 500 orang.
Fasilitas di Pemandian Way Panas Bumi Natar
|
Kolam berendam, kolam ikan untuk mancing, flying fox, dsebagian fasilitas di Way Panas Bumi Natar.
Foto: Way Panas, Panoramio |
Lokasi pemandian Way Panas Bumi Merak Batin masih hijau asri, berada dilingkungan persawahan, dan dinaungi pohon beringin besar. Di atas lokasi seluas sekitat 2 hektare yang sudah dikelola, terdapat satu
sumber air panas berbentuk sumur. Mata air panasnya berasal dari panas bumi, bukan dari panas vulkanik gunung berapi. Suhu air yang keluar dari sumur bisa mencapai 90 derajat celcius. Selanjutnya air dari sumber air panas tadi disalurkan menggunakan pipa ke 3 kolam besar yang biasa dipergunakan pengunjung untuk berendam; 1 kolam tanpa dinding dan atap, dan 2 kolam dengan atap serta dinding. Setiap kolam dapat menampung sekirat 75 orang. Kolam tanpa dinding dan atap diperuntukkan untuk laki-laki, sedangkan kolam dengan dinding dan atap digunakan untuk perempuan dan anak-anak. Suhu air di kolam berendam berkisar 40 - 50 derajat celcius.
Fasilitas yang ada di Wisata Pemandian Way Panas Bumi antara lain:
- 3 kolam untuk berendam, masing-masing berukuran 15 x 15 meter.
- 12 kamar kecil untuk bilas dan ganti baju bagi pengunjung.
- 10 Kamar Mandi khusus bagi pengunjung yang ingin memanfaatkan mandi air panas menggunakan shower.
- 6 kamar penginapan yang dapat disewakan jika pengunjung ingin menginap sembari berendam di malam hari.
- 2 Kolam ikan untuk pemancingan,
- arena bermain anak.
- Kantin
- Mushala
- Tempat Parkir
Sejarah dan Cerita Mistis Pemandian Way Panas Bumi Merak Batin Natar
Pertama kali pada tahun 1856 oleh Oempoe Sebadjaoe. Seorang tokoh adat yang dikenal di zaman itu memiliki kesaktian dan cukup disegani. Konon di masa tersebut, sumber air panas bumi itu kerap dijadikan tempat mandi terapi para pendekar untuk mengobati luka dalam, usai melakukan pertarungan adu kesaktian. Pada tahun 1923, areal itu dibangun dan dijadikan tempat pemandian lengkap dengan obyek wisata oleh Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, putra kandung Oempoe Sebadjaoe.
Namun, di tahun yang sama, pembangunan kawasan pemandian tersebut luluh lantak disebabkan kedatangan para serdadu jepang yang kemudian berusaha menguasai sumber air panas bumi itu. Tentu saja pemiliknya menolak. Akibat penolakan dari pihak Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena itu, serdadu jepang menjadi marah, dan berujung penghancuran. Perlawanan fidik hampir terjadi namun konon dicegah oleh Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, lantaran khawatir akan adanya jatuh korban. Dari cerita, para serdadu jepang yang menduduki Way Panas Bumi itu secara
mistis tiba-tiba ada yang tewas seketika. Dan ada pula yang melarikan diri karena takut terhadap jelmaan empat mahluk raksasa, yang diyakini sebagai mahluk halus yang menunggu Way Panas Bumi itu.
Praktis sejak saat itu areal tersebut tidak terurus dan hanya menyisakan pondasi sumur saja. Tak pelak, kawasan itu kembali menjadi rawa-rawa yang dikelilingi persawahan. Bangunan yang sudah ada pun telah rata dengan tanah. Dalam kurun waktu yang cukup lama, usai peristiwa itu, pada era selanjutnya, putra Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, Jardien Aja Sophia gelar Soettan Penatieh, hanya menjadikan sumber mata air panas bumi ini khusus tempat pemandian keluarga Djaja Taroena dan masyarakat Adat Marga Boekoe Djadie serta warga sekitarnya saja .
Pembangunan Way Panas Bumi kembali dilakukan sekitar tahun 1970 - 1980-an. Areal sumber mata air panas bumi itu perlahan ditata dan dibangun kembali oleh putra sulung Jardien Aja Sophia (Soettan Penatieh), atau cucu dari Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, yakni Muttaqin Jayataruna gelar Suttan Ratu Sebuay.
Areal yang tadinya tidak terurus, hanya berupa rawa-rawa dan disesaki semak belukar disekitarnya, serta terkesan angker lantaran terdapat beberapa pohon beringin tua yang usianya diyakini ratusan tahun, secara bertahap mulai tertata oleh Muttaqin Jayataruna, cucu Pangeran Ratu Sebuay. Kendati tersendat-sendat masalah pembiayaan, karena menggunakan kocek pribadi.
Antara tahun 1988-1989, area persawahan di tepi jalan Lintas Sumatera dengan Sumber air panas mulai ditimbun untuk akses jalan menuju Way Panas Bumi. Perlahan namun pasti, serta tak kenal menyerah, Muttaqin terus melakukan penataan pembangunan kawasan itu, guna melanjutkan cita-cita sang kakek untuk menjadikan sumber panas bumi itu tempat pemandian terapi kesehatan bagi masyarakat luas.
Alhasil, semangat tak kenal menyerahnya itu berbuah. Kini, areal sumber air panas bumi itu bisa digunakan sebagai tempat mandi terapi kesehatan bagi masyarakat umum.
Yuk Menjajal segarnya
Pemandian Air panas berkhasiat Way panas Bumi Natar
Baca juga :
Destinasi Tour Wisata Lampung yang sedang Hits